Teknik Wawancara seorang Wartawan terhadap Narasumber

Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang (pejabat dsb) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi. Wawancara biasanya dilakukan oleh wartawan kepada orang terkemuka atau narasumber. Saat ini wawancara lebih populer dengan sebutan interview.

Tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh apa yang ingin diketahui oleh wartawan dari narasumber.

Sebelum melakukan wawancara, sebaiknya wartawan melakukan persiapan. Wartawan hendaknya mengenali topik yang akan dibicarakan dengan narasumber. Caranya adalah dengan mencari informasi tentang pokok permasalahan. Misalnya, dengan membaca koran, majalah, kliping atau dokumen yang relevan dengan topik yang akan ditanyakan.

Baca juga:  Teknik Mengajukan Pertanyaan saat Wawancara 

Dalam melakukan wawancara, setidaknya ada tiga media atau tiga cara yang dapat dilakukan yaitu tatap muka, melalui telepon, dan secara tertulis (lewat surat, email, sms atau chatting).

Agar wawancara berjalan lancar, sebaiknya wartawan menyiapkan kerangka pertanyaan atau outline. Topik diuraikan menjadi sejumlah sudut tekanan atau angles.

Hasil wawancara yang bagus biasanya membutuhkan perjuangan. Tak jarang wartawan harus menunggu lama demi bertemu narasumber yang relevan dengan topik yang akan ditulis. Dalam melakukan wawancara, wartawan yang baik akan bertindak sebagai berikut:

Baca juga:  Etika Wawancara seorang Wartawan 

  1. Sopan. Ini merupakan hal mendasar yang harus dimiliki semua orang. Tidak hanya wartawan. Siapa pun narasumber nya, akan sangat menghargai wartawan yang sopan.
  2. Memahami bahan atau topik. Hal ini penting, agar wartawan lebih mudah mengembangkan pertanyaan.
  3. Bekerja mewakili rasa ingin tahu audiens. Dengan melakukan hal ini, tulisan yang dihasilkan akan lebih mudah diterima dan disukai orang.
  4. Menggali informasi sebanyak mungkin. Dengan semakin lengkap tulisan, pembaca akan semakin puas.
  5. Tidak menjustifikasi atau bernada menghakimi. Berikanlah informasi secara berimbang dengan menggali data dari berbagai sisi.
  6. Tidak menunjukkan kesan sok tahu.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah Etika Wawancara dan Cara Mengajukan Pertanyaan Saat Wawancara.

Penulis Hisna Cahaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *