Waspada Pembunuhan Mengintai Setiap Waktu

Waspada pembunuhan mulai mengintai Anda dimana saja dan kapan saja. Para penjahat yang dengan tega mengambil nyawa orang tidak melihat usia dan jenis kelamin untuk mencapai keinginannya. Sebut saja pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Bekasi beberapa hari lalu. Penjahat yang memiliki dendam terhadap orang dewasa dengan tega membunuh anak-anak keluarga tersebut.

Tak ayal kejadian tersebut menjadi perbincangan warga sekitar dan membuat ketakutan karena merasa area tempat tinggalnya sudah tidak aman lagi. Lanjut lagi pembunuhan yang menghabisi satu korban pria dan menaruh mayatnya di dalam tong. Keadaan mayat sangat mengenaskan dengan posisi tubuh terlipat menyesuaikan ukuran tong. Semua kejadian pembunuhan akhir-akhir ini membuat masyarakat Indonesia menaruh perasaan takut dan khawatir.

Penjahat mulai bertindak ekstrim dan siap menghabisi nyawa korban kapanpun. Tidak ada salahnya untuk bersikap waspada dan curiga dengan orang-orang yang mungkin Anda anggap berperilaku aneh. Selain itu, Anda juga harus tahu karakteristik orang yang cenderung dekat dengan perilaku seperti penjahat. Berikut ini beberapa contoh karakteristik penjahat di lingkungan sekitar Anda. Pengetahuan tersebut menjadi salah satu cara mengenai waspada pembunuhan.

Selalu Menganggap Diri Paling Benar

Ada salah satu sifat yang bisa mengindikasikan orang tersebut bisa menjadi penjahat yang kejam. Menganggap diri paling benar diantaranya yang lain bisa memicu terjadinya konflik. Baik dengan keluarga maupun orang terdekat di lingkungan kerja. Sifat ini paling banyak ditemui oleh para pembunuh yang bermula dari cek cok menjadi sakit hati. Sakit hati tersebut berkembang menjadi dendam dan harus di lampiaskan dalam bentuk menyakiti lawannya.

Saat menyakiti ini sang pelaku tidak akan bisa berpikir jernih dan merasa puas jika sudah berhasil melukai lawannya. Hingga akhirnya pelaku yang sudah kalap dalam sekejap sudah membunuh lawannya dengan sangat keji. Dari sifat menganggap diri paling benar itulah timbul kejadian-kejadian yang berakibat pertumpahan darah. Jika Anda memiliki keluarga atau teman dengan sifat seperti itu, hindari terjadinya perkelahian lisan agar tidak menjalar menjadi perkelahian sesungguhnya.

Terlalu Sering Dikecewakan

Orang yang terlalu sering dikecewakan memiliki perasaan yang rapuh. Kekecewaan tersebut sudah terlalu penuh di dalam pikiran dan hatinya sehingga, merasa tidak senang saat bertatap muka langsung dengan orang-orang yang sudah mengecewakannya. Contoh kasus seperti seorang anak yang selalu menginginkan sesuatu barang mahal dengan keadaan orang tua yang pas-pasan. Terlalu sering dikecewakan oleh orang tuanya, anak tersebut dengan berani dan nekat menghabisi nyawa orang tua kandungnya.

Hal tersebut sudah sangat sering terjadi di Indonesia karena permasalahannya yang sama. Rasa kecewa yang dipendam terlalu lama menjadi penyakit hati yang mengarahkan pelaku untuk menyalurkannya dalam bentuk menyakiti atau bahkan lebih dengan cara membunuh. Penanganan untuk orang yang sudah terlalu sering dikecewakan ini dengan mendekatkan diri secara personal antara keluarga dengan pelaku. Agar pelaku terbuka dan menyalurkan rasa kecewanya dengan jalan yang lebih baik.

Tidak Memiliki Norma Dan Nilai Sosial

Salah satu ciri pembunuh yang melenggang bebas di lingkungan sekitar adalah orang yang sudah hancur dan tidak memiliki nilai norma serta sosial. Secara ilmu sosiologi bisa juga disebut sebagai anomie. Kasus ini sering terjadi pada pembunuhan satu keluarga yang dilakukan oleh kepala keluarga atau tulang punggung keluarga. Itu artinya masih ada keterkaitan dengan uang dan kebutuhan sehari-hari.

Contoh yang paling banyak ditemui yaitu seorang ayah atau ibu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan jumlah anak yang cukup banyak. Hingga jalan satu-satunya adalah dengan membunuh satu keluarganya beserta dirinya sendiri menggunakan racun. Hal tersebut sungguh miris karena harus melibatkan anak kecil yang tidak mengetahui persoalan tersebut. Adanya norma dan nilai sosial sangat penting untuk menjalani kehidupan yang baik.

Waspada pembunuhan harus dimulai dari sedini mungkin. Kenali dengan baik orang-orang sekitar Anda dan diajak berinteraksi sepanjang hari. Tidak hanya orang lain, namun juga, pribadi diri sendiri juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan konflik dengan orang lain. Waspadalah terhadap sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *