Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri

Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri  merupakan tuntunan menuju kesempurnaan. Sudah menjadi tradisi dan memang sebagai salah satu sunah nabi. Seperti yang diungkapkan seorang da’i “Ziarah kubur itu boleh dan sunnah, yang tidak boleh meminta sama kuburan. Ngaji itu bagus, tapi kalau bikin macet jalanan, itu yang tidak bagus,” (sumber eramuslim). Ziarah kubur yang biasa saya lihat dan amati banyak dilakukan orang ketika menjelang bulan ramadhan dan sebelum hari raya idul fitri.

Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri  salah satu cara Mengingat mati. Seiring dengan berkembangnya peradaban, perkembangan budaya, berbagai macam godaan syahwat, ragam makanan yang lezat, corak pakaian dan barang-barang perabot, maka ziarah kubur jarang-jarang dilakukan. Akibatnya, kamatian pun dilupakan.

Di antara yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur adalah:

  • Ketika masuk, sunnah menyampaikan salam kepada mereka yang telah meninggal dunia. Rasululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam mengajarkan kepada para sahabat agar ketika masuk kuburan membaca, yang artinya: “Semoga keselamatan dicurahkan atasmu wahai para penghuni kubur, dari orang-orang yang beriman dan orang-orang Islam. Dan kami, jika Alloh menghendaki, akan menyusulmu. Aku memohon kepada Alloh agar memberikan keselamatan kepada kami dan kamu sekalian (dari siksa).” (HR: Muslim).
  • Tidak melakukan thawaf sekeliling kuburan dengan niat untuk ber-taqarrub (ibadah). Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Ka’bah. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan hendaklah mereka melakukan tha’waf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah, Ka’bah).” (QS: AI-Hajj: 29)
  • Tidak duduk di atas kuburan, serta tidak menginjaknya Berdasarkan sabda Rasululloh Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam, yang artinya: “Janganlah kalian shalat (memohon) kepada kuburan, dan janganlah kalian duduk di atasnya.” (HR: Muslim).
  • Tidak boleh memohon pertolongan dan bantuan kepada mayit, meskipun dia seorang nabi atau wali, sebab itu termasuk syirik besar. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Dan janganlah kamu menyembah apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim.” (QS: Yunus: l06) Zhalim dalam ayat ini berarti musyrik.
  • Dilarang membangun di atas kuburan atau menulis sesuatu dari Al-Qur’an atau syair di atasnya. Sebab hal itu dilarang, “Beliau Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam melarang mengapur kuburan dan membangun di atas-nya.”

Tata Cara Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri  ini belum sempurna dan masih banyak kekurangan.

1 comment

  1. Asalamu’alaikum wr wb.maaf sebelumnya saya mau bertanya,umumnya kan sekarang bnyak di atas kuburan yang di bangun misalkan pke kramik atau batu nisan,itu hukumnya apa?terus jika berziarah menaburkan air doa setelah tahlilan gmn hukumnya ?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *