Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan saya coba pada saat pulang kampung musim panen kakao tahun lalu. Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan saya lakukan karena saat panen raya kakao tiba biasanya dimulai pada bulan april dan berakhir sekitar bulan agustus tempat menjemur yaitu halaman rumah yang sudah disemen tidak cukup lagi untuk menjemur biji kakao. Pada saat panen raya kakao selalu berbarengan juga dengan panen padi sawah pertama, sehingga tempat yang biasa digunakan untuk menjemur hasil panen komoditas pertanian setiap rumah tangga digunakan oleh pemiliknya. Dikampung saya setiap rumah tangga pasti memiliki halaman yang di cor beton alias diplester semen untuk memudahkan menjemur hasil panen pertanian.
Melihat kondisi cuaca yang sering mendung sehingga proses menjemur biji kakao basah hasil petikan dari kebun lama keringnya saya mencoba ide dengan Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan tradisional. Menurut perkiraan saya seharusnya cara ini berhasil karena proses ini juga digunakan oleh perusahaan besar untuk melakukan proses pengeringan biji-bijian hasil pertanian dan kalaulah gagal itu dikarenakan alat yang saya gunakan dan Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan salah. Walhasil memang benar, bukanya biji kakao yang saya Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan kering tetapi, yang didapat malah gosong alias bisa dibuat bubuk kopi untuk diminum. Apa yang saya inginkan adalah mengeringkan yaitu mengeluarkan kadar air yang terkandung dalam biji kakao.
Percobaan Pertama
Kenapa Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan yang saya lakukan “gagal total”, inilah proses yang saya lakukan. Langkah pertama saya adalah menyiapkan tungku seperti dapur tradisional tetapi cukup sederhana dan bentuknya lebih besar untuk membuat api sebagai pemanasnya yang berfungsi memanaskan sehingga kandungan air didalam biji kakao dapat menguap. Kemudian diatas tungku ada sebuah lempengan seng tempat menaruh biji kakao, pada prosesnya biji dimasukan diatas lapisan seng dan diaduk-aduk disinilah hasilnya gosong..hahaha.
Percobaan Kedua
Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan yang kedua dengan alat yang sama tetapi diatas lapisan seng diletakan banbu sebagai penyekatnya sehingga biji kakao tidak langsung menempel pada lapisan seng sehingga tidak langsung gosong. Apa yang terjadi dengan hasil percobaan yang kedua ini, hasilnya adalah lama dalam prosesnya tetapi hasilnya lumayan bagus karena biji kakao tidak gosong dan kadar airnya berkurang.
Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan yang sebenarnya dan hasil yang memuaskan belum saya dapatkan sampai sekarang, jika kawan-kawan ada informasi tentang Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan ini mohon berbagi dengan saya.
Proses Pengeringan Kakao dengan Penggarangan yang saya lakukan jaganlah ditiru. Terimakasih.