[dropcap]S[/dropcap]obat para biker pencinta dan pengguna kedaraan sepeda motor, pada kesempatan ini saya mau berbagi pengalaman pribadi seputar Penyebab Kecelakaan Saat Kita Menggunakan Sepeda Motor. Jika kita membaca dan mengetahui informasi data dari dinas perhubungan yang merilis berita bahwa : [quote_left author=”http://www.dephub.go.id”]72 persen kecelakaan jalan raya melibatkan sepeda motor.[/quote_left]
Artinya peringatan bagi kita pengguna kendaraan bermotor, selain harus mematuhi rambu-rabu lalulintas yang ada kita juga harus tetap waspada dari berbagai potensi baik fisik maupun psikologis yang timbul ketika kita berada dijalan raya.
Suatu kecelakan yang kita alami biasanya bukan murni kesalahan kita, tetapi ada yang disebapkan oleh kecerobohan orang lain walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa sesuatu yang terjadi terhadap adalah sesuatu yang sudah digariskan sebagai jalan hidup oleh sang maha kuasa.[check_list]
- Kecelakan pertama saya tahun 2003 menggunakan Honda Kharisma saat dijalur lurus di tengah sawah pada pagi hari, saat itu berboncengan dengan ayah saya. Penyebapnya adalah ketika saya berusaha menyalip barisan 3 truk didepan saya, ketika truk barisan ketiga hapir saya dahului kecepatan diatas 100 km /jam, tiba-tiba truk yang kedua keluar dari barisan mungkin mau mendahului truk yang pertama maka tak dapat mengelak lagi kepala motor menghantam pantat truk tersebut, kami berdua roboh dan meluncur sejajar dengan truk yang ketiga, namun tidak ada luka yang serius walaupun kepala motor hancur kami bangkit dan melanjutkan perjalanan. Kesalahan saya kurang perhitungan dan waspada.
- Kecelakaan yang kedua tahun 2003 pada turunan setelah terminal Kemiling, pada saat itu saya berkendara sendiri dalam kecepatan sedang tepat dibelakan angkutan kota, kejadiannya begitu tiba-tiba saya menabrak batu sebesar kepala bayi ditengah jalan aspal mungkin bekas oarang mengganjal ban dimalam hari dan lupa membuangnya, karena saya tidak bisa mempertahankan keseimbangan saya jatuh ditengah jalan dan langsung disambar mobil angkutan kota dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan dan duuauar mobil tersebut menghantap pantat motor yang waktu itu saya copot bagasinya, lampu belakan hancur terpental. Kesalahan saya kurang waspada.
- Kecelakaan ketiga sekitar tahun 2006, dijalur lurus saya memacu dengan kecepatan diatas 100 km/jam, waktu itu didepan saya melihat seorang bapak mendorong sepeda yang mengangkut bambu-bambu panjangnya kisaran 10 m lebih. Tanpa diduga dan masuk prediksi saya tiba-tiba ketika saya sudah dekat sekitar jarak puluhan meter diujung bambu yang diangkut, bapak tersebut berbelok kedalam sebuah gang, separuh jalan tiba-tiba tertutup bambu karena sudah tidak dapat mengelak lagi maka saya berdo’a dan kuat-kuat memegang stang motor, duaar…ujung bambu kuhatam dan saya terseret di jalan aspal hampir 15 meter dari tempat kejadian, jaket tebal, helm full face, sepatu, sarung tangan eiger dan celana jeans menyelamatkan hidup saya. Hanya luka lecet di sekucur tangan dan kaki saja. Kesalahan saya adalah kurang waspada, dan jalan terlalu kencang.
Saya pernah mendengar dari seorang sopir mobil travel saat mengomentari pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan dijalan raya, beliau berkata :
Orang itu (pengendara motor yang ugal-ugalan) bisa hidup sampai saat ini karena belas kasihan orang lain dijalan raya.
Dalam hati saya berfikir bahwa benar, jika orang lain yang mengendarai mobil tidak memberi jalan atau terpaksa mengerem mendadak tentunya pengendara motor tersebut akan habis riwayatnya.
Kesimpulan sementara, bagi sobat pengendara yang patuh akan rambu-rambu lalulintas dan arif dalam berkendara sesungguhnya anda telah menyelamatkan diri sendiri dan orang lain tentunya. Bagi anda yang masih sering ugal-ugalan dijalan raya bukan saja merugikan bagi diri anda sendiri tetapi anda akan dipandang hina oleh pengendara lain nya.
sbnrnya. lebih baik stang dilepas ketika kita jatuh, jadi kita g ikut terseret juga
Seharusnya masbro, namun dalam kondisi seperti itu kadang kita ndak sadar….masbro pernah jatuh?
mas bro, jalan raya beda dgn trek balap, ditrek pembalap satu jalan dan satu tujuan yaitu garis finis, dijalan raya kita satu jalan tp masing2 beda tujuan, ribuan kemungkinan bs trjadi krna itu
Bener masbro, hanya sharing pengalaman saja….btw thanks kunjungannya.