Panen Jagung Dari Benih Hibrida BISI-222 dan Pertiwi 3

Ini adalah panen perdana dari pengalaman pertama menanam jagung dari benih hibrida BISI-222 dan Pertiwi 3. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi pengalaman Panen Jagung Dari Benih Hibrida BISI-222 dan Pertiwi 3.

Perlu kawan-kawan ketahui lokasi tempat menanam jagung ini adalah bekas bongkaran kebun kakao yang sudah berumur lebih dari 25 tahun. Biaya bongkar kebun kakao dan persiapan lahan menghabiskan biaya 7 – 8 juta, namun biaya tersebut sebagian besar diambil dari hasil penjualan kayu bakar yang dihasilkan dari pohon kakao.

Setelah menunggu kurang lebih 3,5 bulan setelah tanam Panen Jagung Dari Benih Hibrida BISI-222 dan Pertiwi 3 pun dapat dilakukan.

Prediksi Hasil yang Meleset

Benih jagung yang saya siapkan waktu penanaman adalah :

  1. BISI-222 sebanyak 20 kg.
  2. Pertiwi 3 sebanyak 10 kg.

Saat hari penanaman selesai saya dikabari bahwa benih yang sudah ditanam hanya menghabiskan 17 kg dan total yang saya siapkan 30 kg, padahal lahan penanaman luasnya lebih dari 1,5 H. Menurut aturan tanam sesuai yang tertera di kemasan bibit untuk luas lahan 1 H akan menghasbiskan sekitar 20 kg benih dan akan menghasilkan sekitar 10 – 13 ton biji jagung pipilan kering.

Ketika panen selesai dan jagung telah dipipil dan dijual seharga Rp.1750 hanya mendaptkan total uang sekitar 8,6 juta sangat jauh dari prediksi awal. Hal ini tentunya menjadi pertanyaan dan bahan evaluasi dimana kesalahan itu terjadi.

Sebagai petani tentunya saya merasa kecewa dengan hasil yang diperoleh namun hal tersebut tidak membuat saya kapok dan akan mencobanya pada kesempatan berikutnya.

Inilah beberapa dokumentasi kondisi lahan dan situasi saat panen.

Kesimpulan saat ini Panen Jagung Dari Benih Hibrida BISI-222 dan Pertiwi 3 sangat mengecewakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *