Bahan Membuat Septictank Konvensional

Melihat septictank  apa yang ada di benak anda? Bak beton yang memiliki ukuran besar untuk penampung kotoran, ya itu memang betul karena memang itu fungsi utama dari septictank  sebagai wadah dari kotoran tinja dan air limbah. Jenis septictank ada dua septictank konvensional dan septictank instan.

Umumnya masyarakat Indonesia masih memakai septictank konvensional karena kebanyakan orang Indonesia masih tinggal di perdesaan dengan luas lahan yang mencukupi membuat septictank konvensional. Cara membuat septictank konvensional sangat sederhana pada umumnya bentuk septictank konvensional lingkaran atau persegi. Bahan membuat septictank konvensional yaitu terbagi dalam dua bahan utama yaitu bahan batu bata dan bahan beton.

Bahan untuk membuat septictank konvensional ukuran tinggi 1,5 meter, lebar 1,3 meter cm dan panjang 2,2 meter cm dengan sekat satu di tengahnya dengan bahan baku batu bata, semen, pasir, kawat beton, pipa PVC minimal diameter 4 inchi. Cara pembuatannya:

  • Gali tanah dengan sesuai dengan ukuran dalam 1,5 meter, lebar satu koma tiga meter dan panjangnya dua koma dua meter membentuk persegi panjang. Galian ini harus tegak lurus untuk mempermudah dalam proses pemasangan batu bata nantinya.
  • Jika galian sudah siap segera pasang dindingnya dengan batu bata untuk menghindari air hujan yang masuk atau air tanah yang semakin banyak jika daerah yang dipakai memiliki curah air tanah yang tinggi.
  • Pasang batu bata dengan menggunakan batuan perekat campuran seman pasir dan air. Pemasangan dinding septictank ini hampir sama dengan pemasangan dinding rumah. Pada bagian dasar gunakan pasangan satu batu bata dengan alasa nat adonan perekat tadi pasangan selanjutnya dengan setengah bata seperti memasang dinding rumah.
  • Dengan panjang 2,2 meter beri satu penyekat di tengah-tengahnya nantinya ruang itu akan berfungsi sebagai penampung cairan limbah dan ruang resapan. Maka pada sekat diberi lubang kecil.
  • Bagian alas dan dinding septictank diplester dengan campuran pelekat tadi tapi tidak untuk ruang resapan karena ruang resapan ini akan berfungsi untuk menyerap air.
  • Sisakan kurang lebih 15 cm untuk bagian cor beton. Buat rangkaian kawat beton seperti jaring-jaring namun ukurannya lebih besar kurang lebih 10 cm dengan bantuan pengikat kawat.
  • Lakukan pengecoran dengan maksimal ketebalan sepuluh cm perbandingannya satu banding dua banding tiga. Beri lubang pada bagian atas ruang limbah cair lalu pasang dengan tutup yang telah terbuat dari pipa PVC. Gunanya untuk membuka tutup septictank jadi sewaktu-waktu septictank penuh bisa dengan mudah di sedot.
  • Menyambung pipa dari WC ke septictank, penyambungan harus lurus jangan berngko karena akan menyebabkan kemacetan.

Selain bentuk persegi biasanya orang juga membuat septictank  konvensional dalam bentuk lingkaran dengan bantuan cetakan yang sudah tersedia. Bahan membuat septictank  konvensional yang dibutuhkan disesuaikan dengan ukuran septictank yang akan dibuat, bahan membuat septictank konvensional bisa dengan mudah di dapatkan di toko bangunan.

Harga pembuatan septictank konvensional yang lebih murah masih menjadi alasan kenapa orang lebih memilih septictank konvensional dari pada yang instan. Yang perlu diperhatikan dalam membangun septictank adalah lokasinya, besarnya jumlah yang akan ditampung dan berapa banyak orang yang menggunakan.

Umur dari septictank konvensional ini beragam, maksudnya umur adalah masa waktu septictank untuk di sedot, septictank konvensional mampu bertahan lima sampai sepuluh tahun bila menggunakan beton karena beton akan ambrol atau ambles termakan terkikis oleh tanah. Bahan membuat septictank konvensional ini lebih murah dari pada membeli septictank instan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *