3 Modus Ini Sering Digunakan Penipu atas Nama Bea Cukai

Modus penipuan bea cukai rupanya masih bertahan, bahkan semakin bervariasi. Para penipu yang beraksi dalam tindak kriminal ini sudah semakin memahami targetnya dan menggunakan metode yang terbilang cukup cerdas: permainan psikis atau emosi. Maka wajar bila korban-korban penipuan yang mengatasnamakan bea cukai rata-rata mudah terbawa perasaan atau dikelabui.

Untuk mengimbangi kepintaran para penipu, Anda juga harus lebih waspada dan mengenali modus yang mereka lancarkan. Tidak sedikit strategis yang dikeluarkan sebenarnya sama, hanya saja ada beberapa elemen yang diganti. Berikut 3 modus penipuan atas nama bea cukai yang belakangan marak terjadi.

  1. Penawaran barang sitaan atau lelang

Tidak dipungkiri kalau produk-produk yang dijual dengan harga super murah selalu berhasil memancing atensi masyarakat. Permainan psikologi ini telah digunakan sejumlah pihak untuk mendatangkan untung melimpah.Sayangnya, teknik pemasaran tersebut disalahgunakan penipu yang ingin menjaring korban melalui penjualan barang-barang berlabel ‘lelang’.

Pihak yang memakai modus penipuan bea cukai ini biasanya akan menghubungi calon korban lewat aplikasi chatting atau telepon. Katalog berisi pakaian branded hingga barang elektronik pun disodorkan dengan iming-iming harga murah.

Korban yang tertarik lantas dimohon mengisi data personal dan diberikan nomor telepon kepala lelang. Dari sana, korban akan diminta transfer biaya pembelian agar item cepat dikirim. Setelah itu, orang-orang yang mengaku dari pihak pelelangan atau bea cukai akan ‘hilang’ dan sukar dihubungi.

Jika Anda mendapatkan penawaran serupa, segera periksa situs resmi Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Bea Cukai, atau Kementerian Keuangan. Segera abaikan kalau seandainya barang-barang yang disebutkan tak termuat di ketiga website tersebut.

  1. Diancam karena beli barang dari black market

Modus yang satu ini sebenarnya sudah sering dipraktekkan. Namun, korban yang terjebak dalam permainan tersebut masih banyak. Para penipu umumnya menjalankan strategi ancaman dari online shop di media sosial yang sistem keamanannya masih rendah. Korban biasanya tidak merasa dijebak karena proses transaksi berjalan normal seperti di online shop kebanyakan.

Aksi sesungguhnya baru dilancarkan menjelang atau selepas pembayaran. Tiba-tiba, korban akan mendapatkan telepon dari seseorang yang mengaku dari pihak bea cukai. Penipu lantas mengatakan kalau barang yang baru dipesan atau dibayar adalah produk yang diselundupkan ke black market. Emosi korban terus dimainkan dengan ancaman sanksi atas pembelian barang ilegal.

Begitu korban masuk perangkap, penipu dalam modus penipuan bea cukai ini akan menawarkan solusi, yakni transfer uang dalam nominal besar (bisa mencapai jutaan rupiah). Uang tersebut dianggap sebagai jaminan keamanan yang akan membuat pengiriman barang lancar dan lolos pemeriksaan. Korban yang sudah tak bisa berpikir jernih dipastikan akan mengirim uang tadi, tetapi tak akan pernah memperoleh barang yang dibeli. Alangkah baiknya Anda memeriksa reputasi online shop sebelum menjalankan jenis transaksi apa pun.

  1. Penahanan orang yang dikenal di bandara

Modus ini, seperti poin sebelumnya, termasuk yang sering dimodifikasi. Korban akan mendapatkan telepon dari polisi yang mengaku-ngaku telah menangkap seseorang dari keluarga mereka dan sedang menahannya di bandara.

Belakangan, variasi modus memainkan emosi korban dengan berpura-pura jadi orang asing dari negara lain. Penipu akan mendekati sang korban; berpura-pura tertarik, malah sampai ada yang menjalin hubungan. Setelah beberapa kali berkomunikasi lewat sosial media, penipu lantas mengabari korban bahwa dia akan datang ke Indonesia untuk kopi darat. Dalam hal ini, penipu mengiming-imingi korban dengan barang-barang mahal sebagai cendera mata.

Namun, alih-alih berjumpa dengan pujaan hati, korban malah mendapat kabar kalau ‘kekasih’nya ditahan karena harus membayar pajak barang yang dibawa. Jika korban terpancing, dia akan langsung mengirim biaya yang diminta untuk melunasi pajak.

Kenyataannya, pihak bea cukai tak akan mengontak seseorang untuk mengirimkan uang ke rekening pribadi. Staf asli atau resmi pasti akan meminta Anda membayar ke rekening kas negara sesuai kode billing yang ditentukan.

Demikian 3 modus penipuan bea cukai yang masih sering dilakukan pihak-pihak tak bertanggung jawab. Semoga informasi ini membuat Anda semakin berhati-hati dan waspada!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *