Modus Penipuan di Toko mungkin sangat banyak sekali terjadi dan menimpa usaha kita. Saya akan berbagi informasi sedikit tentang pengalaman menjalankan usaha sebuah toko kecil tentang beberapa Modus Penipuan di Toko. Modus Penipuan di Toko ini hanyalah salah satu jenis resiko yang harus kita antisipasi dan waspadai jika kita menjalankan suatu usaha. Modus Penipuan di Toko dilakukan oleh pembeli gadungan (penipu) bukan dilakukan oleh penjaga atau pegawai yang diamanahi menjaga toko kita.
Modus Penipuan di Toko pernah saya alami sebanyak dua kali, kisah yang pertama si penipu atau pencuri berhasil mengambil handphone si penjaga toko.
Modus operasinya menurut cerita si penjaga toko, pembeli datang dua orang kemudian pembeli pertama membeli barang yang harganya murah seperti pena dan lain-lain yang ada didalam toko dan langsung dibayar, sambil membayar si pembeli pertama mungkin melihat-lihat disekeliling meja penjaga toko serta mengamati target barang yang akan diambil (tugasnya adalah eksekutor). Kemudian kawannya pembeli kedua juga masuk dengan gaya melihat-lihat barang dan menanyakan hal-hal yang membuat si penjaga toko harus menghampiri si pembeli kedua untuk menjelaskan atau mengambilkan barang yang dimaksud (tugas pembeli kedua adalah peng-alih perhatian si penjaga toko). Ketika penjaga toko lengah segera si pembeli pertama mengambil barang target dan keluar (karena barang yang dibeli sudah dibayar diawal), kemudian diikuti oleh pembeli kedua dengan mengatakan tidak jadi beli barang yang dipilih-pilih, dan secepat mungkin mereka kabur dengan santai tanpa menimbulkan kecurigaan. Setelah beberapa saat si penjaga toko baru sadar bahwa Handphone nya telah tidak ada ditempatnya.
Modus Penipuan di Toko yang kedua, terjadi hari Selasa 17 Januari 2012 kemarin, si penipu atau pencuri berhasil menggondol uang Rp 70.000,-
Modus Penipuan di Toko yang kedua ini menurut penuturan si penjaga toko, si pembeli tidak dikenal dan tidak pernah dilihat sebelumnya, si pembeli hanya satu orang dia membeli barang yang cukup murah tetapi saat membayar menggunakan pecahan uang yang besar, saat itu belanja Rp. 5000 tetapi membayarnya dengan pecahan uang Rp. 100.000,- setelah uang kembalian diberikan sebanyak Rp 95.000,- si pembeli ini membatalkan belanjanya dengan mengembalikan barang dan meminta uangnya kembali. Nah, saat si pembeli ini mengembalikan uang kembalian toko yang seharusnya utuh Rp 95.000,- dia beraksi mengambil yang Rp 70.000,- dan mengembalikan hanya Rp. 25.000,-
Kesimpulannya dari Modus Penipuan di Toko :
- Pada modus yang pertama, keteledoran si penjaga toko yang menaruh barang sembarangan menjadi penyebab terjadinya pencurian itu. Langkah hati-hati dan waspada pada setiap pembeli yang datang adalah antisipasi dari segala kerugian Modus Penipuan di Toko.
- Pada modus yang kedua, kurang telitinya si penjaga toko menyebapkan Modus Penipuan di Toko berjalan mulus, karena jika si penjaga toko teliti dan menghitung kembalian dari si pembeli saya yakin si penipu akan mengembalikan dengan alasan ” eh iya ini mbak lupa..” atau dengan alasan lain yang tidak mengundang curiga.
Semoga kisah – kisah Modus Penipuan di Toko yang saya alami menjadi pelajaran berharga bagi kawan-kawan yang menjalan usaha, karena tanpa berbagi informasi ini kerugian yang saya alami tidak akan bermakna dan berarti.
Blog yg sngt bagus.berisi mcm2 ilmu,terus brkrya smg mnfaat bg sesama
Makasih atas komen semangatnya masbro.
ya modus operandi penipuan semakin variatif dan inofatif maka kita tetap harus waspada.
Mesti waspada masbro… penipu dimana-mana.